pentingnya guru belajar psikologi
Pada kenyataannya, setiap guru pada suatu lembaga pendidikan seperti Madrasah
Diniyah ataupun TPQ di daerah (seperti di Ponorogo) masih belum seluruhnya pernah
mempelajari psikologi pendidikan, yang konon belum pernah diajarkan pada tingkat
SMA atau Madrasah Aliyah dan dapat dipelajari pada tingkat Perguruan Tinggi.
Sedangkan tidak semua guru Madrasah Diniyah dapat melanjutkan sampai tingkat
Perguruan Tinggi. Sehingga cara mengajar para guru tersebut masih memakai metodeceramah saja, padahal banyak sekali metode untuk mengajar, sedangkan siswa harus
mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama serta duduk dengan tenang.
Namunterkadang siswa juga diharuskan menghafal pada suatu pelajaran tertentu.
Dengan begitu maka siswa harus patuh pada apa yang guru perintahkan. Bila tidak
melaksanakan para siswa mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tingkat
pelanggarannya. Misalnya siswa tidak hafal perkalian, maka hukumannya adalah berdiridi depan kelas sambil menghafal sampai hafal. Seperti yang saya alami pada waktu
duduk di bangku SD dulu. Maka hal tersebut termasuk punishmen atau reinforcement
positif.
Dengan demikian guru tersebut masih mengajar dengan menggunakan teori belajar
behaviorisme. Sehingga siswa diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap
pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya.
Padahal seharusnya, para pendidik – khususnya para guru sekolah – sangat diharapkanmemiliki atau menguasai pengetahuan psikologis pendidikan yang sangat memadai agardapat mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan
berhasil. Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting
dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Ada 10 macam kegiatan
pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologi, yaitu:
1. Seleksi penerimaan siswa baru.
2. Perencanaan pendidikan.
3. Penyususnan kurikulum.
4. Penelitian kependidikan.
5. Administrasi kependidikan.
6. Pemilihan materi pelajaran.
7. Interaksi belajar mengajar.
8. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
9. Metodologi mengajar.
10. Pengukuran dan evaluasi.
Dengan demikian, sangat diperlukan figur guru-guru yang berkompeten dan mampu
menerapkan prinsip-prinsip psikologis di atas. Guru yang kompeten dalam perspektif
psikologi pendidikan adalah guruyang mampu melaksanakan profesinya secara
bertanggung jawab.
Komentar
Posting Komentar